Sehabis waktu Hakan Sükür serta relasi yang bisa bawa Club Nasional Turki tembus semi-final Piala Dunia 2002, satu kembali pemain punya bakat Turki mengambil alih perhatian, dengan kebolehan tungkai kakinya dalam menggarap bola serta cetak gol, ia sempat Slot Judi Online merampas tempat di daya ingat pemuja Fenerbahçe serta Middlesbrough. Ia merupakan Tuncay Volkan Sanli.
Manchester United pernah jadi korban keunggulan pemain yang terlahir di 16 Januari 1982.
Di 8 Desember 2004, di pertandingan paling akhir Group D Liga Champion UEFA musim 2004/05, Man United yang telah ditetapkan berhasil lolos mesti bertandang ke Istanbul. Tekanan panas kompetisi ini segera berasa di lapangan terbang saat Sir Alex Ferguson serta staff-nya langsung disongsong lemparan batu oleh supporter Fenerbahçe serta ancaman lewat spanduk yang ditulis Welcome to the Hell yang dibentangkan di lapangan terbang Attaturk, seakan mengingati momen mirip di 3 November 1993.
Kompetisi memang tidaklah demikian mempunyai pengaruh untuk ke-2 kesebelasan, The Reds Devils cuman perlu main aman untuk menyelamatkan juara group dari kapasitas kejaran Olimpique Lyonnais.
United juga tinggalkan banyak pemain utama mereka di pertandingan kali itu. Tiada nama Ryan Giggs, Wayne Rooney, serta Ruud van Nistelrooy. Setan Merah malahan bawa scuad lapis ke-2 seperti Kieran Richardson serta Liam Miller. Ferguson beralibi kalau ia berencana istirahatkan club terpentingnya lantaran focus di kompetisi penting yang lain.
.jpg)
Sementara untuk kesebelssan asal Istanbul, pertandingan ini sama dengan pertandingan kebiasaan, mereka ditetapkan ke Liga Europa sehabis cuma bisa finish di posisi ke-3 classement. Apa saja hasil yang diperoleh di matchday ke enam gak bisa kembali kejar pencapaian point Man United serta Lyon. Tapi kekalahan 2-6 di Old Trafford di percakapan pertama terburu menyakitkan untuk tim The Yellow Cannaries. Tiada alternatif lain kecuali kalahkan anak arahan Sir Alex Ferguson jadi wujud pembalasan.
Di masa yang akan datang Tuncay Sanli kembali mengenang moment itu jadi moment terbaik jadi pemain sepak bola. "3 gol yang saya buat menantang Manchester United di Liga Champions. Itu jadi moment yang amat menyenangkan hati manalagi main menantang kesebelasan seperti Manchester united," tangkisnya saat diberikan pertanyaan moment terbaik dalam interviunya dengan Sportskeeda.
Lima musim bersama Fenerbahçe merupakan awalan kali perform tepat Tuncay Sanli. Mulai profesi di kesebelasan lokal kota kelahirannya, Sakaryaspor, Tunkay Sanli tergabung dengan Fenerbahçe saat Turki anyar usai melalui kontes terbaik di Korea serta Jepang 2002.
Di 1 Juli 2002, Tuncay Sanli tergabung dengan Fenerbahçe dengan nominal transfer 350.000 euro. Sepanjang lima musim bela Fenerbahçe lewat tungkainya Slot Online Terpercaya ia persembahkan tiga trophy Süper Lig untuk kesebelasan yang bertempat di Sükrü Saracoglu Tingkat.
"Saya punyai saat yang menakjubkan saat di Fenerbahçe. Saya merupakan simpatisan Fenerbahçe jadi saya tak kan lupakan itu. Tapi kecuali dari Turki, Liga Inggris adalah liga amat mempunyai pengaruh dalam profesiku," tangkisnya.
Selanjutnya di saat apa yang dijangkau bersama Fenerbahçe di Turki dirasakan telah lebih pada cukup, sebagai halnya mimpi untuk pemain lain, Inggris jadi lokasi sesudah itu untuk pemain yang punyai 79 caps bersama Turki itu. Di 2007, Tuncay Sanli tergabung ke Middlesbrough dengan posisi bebas transfer.
"Tuncay jadi kehilangan paling besar untuk kami, ia merupakan pemain yang berikan kami jiwa serta angan-angan. Ia merupakan individu yang menakjubkan, serta saya mengharap yang terunggul di kesebelasan anyarnya kelak. Meski ia pergi saat ini, saya masih mengharap ia bakal kembali kembali," papar Zico, pelatih Fenerbahçe ketika itu.
Secara pribadi, di Middlesbrough ia ulangi apa yang telah dijangkaunya di Fenerbahçe. Termaksud gol overhead kick ke gawang Aston Villa yang tepat ia kerjakan ke gawang Manchester United.
